Senin, 11 Februari 2013

Mampu


Mungkin kita perlu meredefinisikan lagi kata “mampu”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “mampu” diartikan sebagai kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, dalam kehidupan sehari-hari, kata mampu lebih sering diartikan bahwa seseorang dapat atau sanggup melakukan sesuatu yang dilihat dari sudut pandang orang kedua atau ketiga.
Sering kita dengar dalam pembicaraan, “Si Fulan naik haji, karena dia sudah mampu, duitnya banyak, kalau saya mah belum mampu, buat anak sekolah saja berat rasanya.” Atau “Pekerjaan berat seperti ini dia yang mampu, saya tidak.”
Sedih memang, ketika kita mendengar kalimat itu, karena pada hakekatnya kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang yang tidak mampu, selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, “mampu”, maka dengan segala kekuasaan dan kewenangan-Nya, Dia akan memberikan kita kemampuan. (fie’) 

Tidak ada komentar:

Yogyakarta Membaca Dirinya

Beberapa waktu lalu, dihubungi dari Komunitas Yuk Menulis diminta menuliskan puisi dengan teme Sumbu Filosofi Yogyakarta, yang kemudian akan...