Mungkin kita
perlu meredefinisikan lagi kata “mampu”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
“mampu” diartikan sebagai kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, dalam
kehidupan sehari-hari, kata mampu lebih sering diartikan bahwa seseorang dapat
atau sanggup melakukan sesuatu yang dilihat dari sudut pandang orang kedua atau
ketiga.
Sering kita
dengar dalam pembicaraan, “Si Fulan naik haji, karena dia sudah mampu, duitnya
banyak, kalau saya mah belum mampu, buat anak sekolah saja berat rasanya.” Atau
“Pekerjaan berat seperti ini dia yang mampu, saya tidak.”
Sedih memang, ketika kita mendengar kalimat itu, karena pada
hakekatnya kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita
mendefinisikan diri sendiri sebagai orang yang tidak mampu, selamanya kita akan
menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri,
“mampu”, maka dengan segala kekuasaan dan kewenangan-Nya, Dia akan memberikan
kita kemampuan. (fie’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar