Taman Pintar Yogyakarta adalah sebuah science center atau pusat ilmu pengetahuan yang dikelola oleh Bidang Pengelolaan Taman Pintar – Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Dalam operasionalnya, Taman Pintar menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Sejak tahun 2011, PPK BLUD Taman Pintar berstatus penuh, artinya dalam operasional layanannya sudah tidak menggunakan anggaran dari pemerintah daerah (APBD).
Taman Pintar sebagai sebuah science center yang sekaligus merupakan destinasi wisata unggulan di Kota Yogyakarta, juga tidak dapat dilepaskan dari rencana besar pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. Dengan lebih dari satu juta pengunjung dari seluruh penjuru wilayah Indonesia bahkan mancanegara tiap tahunnya, Taman Pintar memiliki posisi strategis dalam mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan termasuk budaya dan isu lingkungan didalamnya. Lebih dari itu, sebagai satu-satunya destinasi wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, Taman Pintar diharapkan dapat menjadi pelopor dan percontohan dalam pengelolaan wisata berbasis lingkungan dalam kerangka pariwisata berkelanjutan.
Sejalan dengan kedudukan, peran, tugas dan fungsi serta pola pengelolaan keuangan Taman Pintar, pengembangan pembangunan pariwisata berkelanjutan Taman Pintar bertujuan tidak sebatas untuk efisiensi operasional, namun juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pada akhirnya menumbuhkan kepedulian dan partisipasi masyarakat untuk mengatasi permasalahan lingkungan secara umum. Adapun inovasi atau proyek perubahan yang dilakukan untuk tujuan tersebut adalah pengelolaan Taman Pintar yang ramah lingkungan secara terintegrasi atau disebut dengan Taman Pintar Yogyakarta Integrated Eco Management.
Pengertian Taman Pintar Integrated Eco Management
Taman Pintar Integrated Eco Management atau manajemen ramah lingkungan adalah upaya Taman Pintar untuk menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan dalam pengelolaannya. Pada pengelolaan ini, memungkinkan bagi organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas dengan tetap mempertahankan perlindungan lingkungan dan mengurangi dampak lingkungan. Pengelolaan ramah lingkungan dalam proyek perubahan ini meliputi: 1) konservasi energi listrik, 2) konservasi air dan 3) pengelolaan sampah.
Adapun integrated atau integrasi mempunyai makna mengintegrasikan, menyatupadukan, menggabungkan atau mempersatukan. Dalam konteks proyek perubahan ini yang akan diintegrasikan dalam pengelolaan berbasis lingkungan tidak hanya unsur manusianya tetapi juga sumber daya lainnya. Sehingga, ”Taman Pintar Yogyakarta Integrated Eco Management” mengandung makna upaya Taman Pintar untuk meningkatkan kualitas tata kelolanya dengan memperhatikan kelestarian lingkungan secara terpadu.
Dalam konteks proyek perubahan, keterpaduan dalam pengelolaan yang ramah lingkungan meliputi keterpaduan antar sumber daya, manusia dan aktifitas. Yang dimaksud dengan sumber daya dalam hal ini meliputi: energi listrik, air dan sampah, manusia meliputi: karyawan, pengunjung dan tenant di lingkungan Taman Pintar, sedang aktifitas meliputi konservasi energi listrik, air dan pengelolaan sampah. Keterpaduan tersebut dapat digambarkan secara sederhana pada model Taman Pintar Integrated Eco Management yang kemudian ditarnsformasikan kedalam brand logo.
Gambar 1. Model dan Brand Logo Taman Pintar Integrated Eco Management
Sedangkan tagline yang dikembangkan pada inovasi Taman Pintar Integrated Eco Management adalah 3A, yaitu: Awareness (Kesadaran), Action (Aksi) dan Agent (Agen). Hal ini merupakan aspek sumber daya manusia (SDM) yang menjadi sasaran dari program ini, yaitu SDM internal Taman Pintar atau karyawan, para tenant Taman Pintar yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan operasional Taman Pintar, pengunjung dan masyarakat luas. Tagline ini mengandung arti upaya Taman Pintar untuk membangun kesadaran dan kepedulian SDM melalui peningkatan pemahaman serta pengetahuan tentang lingkungan, kemudian melakukan tindakan atau kegiatan dalam rangka memelihara lingkungan dan pada akhirnya diharapkan dapat menjadi agen perubahan bagi pelestarian lingkungan.
1. Konservasi Energi Listrik
Ide dasar dari program konservasi energi listrik adalah bagaimana upaya Taman Pintar untuk efisien dalam penggunaan energi listrik. Terdapat 2 program kegiatan yang dilakukan pada upaya konservasi energi listrik di Taman Pintar, yaitu 1) Edukasi dan kampanye efisiensi penggunaan listrik pada seluruh karyawan Taman Pintar; dan 2) Pelaksanaan retrofit atau upgrade teknologi dan sistem peralatan listrik di Taman Pintar.
Hasil yang terlihat dari program ini adalah efisiensi penggunaan listrik dengan trend penurunan 5% pada bulan yang sama di tahun sebelumnya.
2. Konservasi Air
Pada program konservasi air adalah bagaimana upaya Taman Pintar untuk mengambil air tanah sekecil-kecilnya, yaitu dengan cara memanfaatkan kembali air yang dapat dimanfaatkan, seperti mendaur ulang air sisa wudhu di Masjid Izul Il'mi dan pemanfaatan kembali air kurasan kolam aquarium di Taman Pintar.
Hasil daur ulang air tersebut kemudian dimanfaatkan untuk mengisi kolam bahari Taman Pintar dan sebagian lainnya untuk keperluan penyiraman tanaman.
3. Pengelolaan Sampah Mandiri
Sebagai sebuah science center, dalam Program Pengelolaan Sampah Mandiri Taman Pintar tidak hanya bertujuan untuk mengolah sampah yang dihasilkan, namun juga ditujukan sebagai edukasi bagi masyarakat, yaitu dengan dikembangkannya wahana Zona Pengolahan Sampah serta kegiatan edukasi berupa workshop tentang pengelolaan dan pengolahan sampah. Dalam melaksankan pengelolaan sampah, Taman Pintar menggunakan beberapa metode dengan maksud agar masyarakat dapat melihat secara langsung dan memahami bahwa ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengelola sampah sesuai dengan tujuan dan jenisnya. Adapun metode yang dikembangkan adalah:
1) Metode Biopori;
2) Metode Komposter Komunal; dan
3) Metode cacing tanah untuk mengolah sampah daun; serta
4) Metode lalat hitam atau Black Soldier Fly (BSF) yang diperuntukan untuk mengolah sisa makanan. Hasil dari pengolahan sampah ini berupa pupuk dan media tanam yang dapat langsung dimanfaatkan.
Zona Pengolahan Sampah Mandiri: Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan program Taman Pintar Intergrated Eco Management |
Adapun hasil dari program ini, 80 persen sampah di Taman Pintar saat ini sudah dapat diolah di sumbernya. Dengan demikian, maka yang dulunya 100% sampah dibuang ke TPA Piyungan, saat ini hanya tinggal 20% residu yang dibuang ke sana sehingga ikut mengurangi beban TPA Piyungan.