Analisa ini
tidak berlebihan jika kita mau melihat dan memperhatikan suasana hidup
masyarakat, dimana pengaruh pendidikan dan pengajarannya sangat nyata.
Berbicara tentang pendidikan dan pengajaran, terlintas di hati kita, seakan akan ini adalah suatu beban dan tanggung jawab para guru. Sepintas hal ini dapat dibenarkan, tetapi tepat, karena pendidikan dan pengajaran di sekolah pada hakikatnya adalah sebagai dasar dalam mengantarkan pengetahuan kepada anak-anak secara teratur dan tertib mengikuti perkembangan masyarakat yang terus maju dan berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Berbicara tentang pendidikan dan pengajaran, terlintas di hati kita, seakan akan ini adalah suatu beban dan tanggung jawab para guru. Sepintas hal ini dapat dibenarkan, tetapi tepat, karena pendidikan dan pengajaran di sekolah pada hakikatnya adalah sebagai dasar dalam mengantarkan pengetahuan kepada anak-anak secara teratur dan tertib mengikuti perkembangan masyarakat yang terus maju dan berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Dalam ajaran Islam, pendidikan merupakan amanat dan tanggungjawab yang dibebankan kepada kedua orangtua. Adapun sekolah yang dilengkapi dengan alat-alat yang diperlukan dan guru sebagai pelaku utama adalah satu realita atau perwujudan yang sangat penting sesuai kemajuan dan perkembangan zaman.
Demikian pengantar tulisan ini sebagai dasar pengertian hakikat yang sebenarnya tentang pendidikan dan pengajaran yang merupakan tanggung jawab bersama dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sejarah Pendidikan
Kita mulai
pembahasan dengan berbicara tentang lingkungan khusus tentang pendidikan dan
pengajaran dalam pelaksanaannya meliputi beberapa faktor yang saling berkaitan
satu dengan lain. Pendidikan dan pengajaran termasuk dalam ilmu social, bukan
ilmu pasti (eksak) sehingga dalam pemebahasannya bersifat relatif. Artinya
bukan merupakan suatu hukum yang pasti, tetapi sebagai dasar dalam pelaksanaan,
karena pendidikan dan pengajaran itu sendiri akan selalu berubah sesuai dengan
perkembangan zaman. Dalam hal ini, kita kenal istilah “Sejarah Pendidikan”,
dimana kita dapat mengetahui perubahan sistem pendidikan dan pengajaran di
setiap negara dan zaman. Tidak sama bentuk dan system yang dilakukan pada zaman
colonial (penjajahan) dengan zaman merdeka. Oleh karena itu, kita dapat
berfikir dan memikirkan perlunya perubahan yang dirasa tidak tepat jika
dilaksanakan pada zaman sekarang.
Blok Eropa dan Asia (Barat dan Timur)
Menyentuh
tentang sejarah pendidikan, pada hakikatnya terdapat dua corak pendidikan yang
sangat besar pengaruhnya dalam dunia pendidikan, yaitu Eropa dan Asia,
disamping blok Afrika yang memiliki corak tersendiri. Demikian secara garis
besar tentang sejarah pendidikan yang sedikit banyak perlu diketahui sebagai
pengetahuan umum di bidang pendidikan. Walaupun dalam prakteknya tidak sejauh
itu, namun tidak ada salahnya untuk diketahui sebagai renungan dan kajian.
Pola di
Eropa
Tentang Eropa, maka kita kenal bahwa Yunani (Greek) dan Romawi (Rome) adalah pemberi pengaruh terbesar dalam pendidikan di benua Eropa. Empat unsur penting yang mempengaruhi perkembangan pendidikan di Eropa telah tertanam sejak awal manusia mengenal pendidikan yang dimulai oleh bangsa Yunani, yaitu:
Tentang Eropa, maka kita kenal bahwa Yunani (Greek) dan Romawi (Rome) adalah pemberi pengaruh terbesar dalam pendidikan di benua Eropa. Empat unsur penting yang mempengaruhi perkembangan pendidikan di Eropa telah tertanam sejak awal manusia mengenal pendidikan yang dimulai oleh bangsa Yunani, yaitu:
- Kebebasan
- Individualis
- Keberanian
- Rasionalis
Keempat unsur ini yang membawa bangsa Eropa mencapai kejayaan
dalam kehidupan sosial.
1. Kebebasan
Di Eropa,
hingga di abad sekarang ini masih dapat dilihat kesan-kesan pendidikan zaman
Romawi, yaitu kebebasan yang tidak mengenal batas sehingga mewujudkan suatu
masyarakat Liberal, walaupun kebebasan (liberal) itu sering menimbulkan masalah
yang tidak mudah diselesaikan.
2. Individualis
Sifat keberanian
ini yang mendorong bangsa Eropa mencapai kemajuan yang pesat dalam segala
bidang kehidupan sosial termasuk penemuan ilmu pengetahuan dan medis, ekonomi dan
sosial yang mengandung sifat kebebasan.
3. Keberanian
Sifat
individualis ini masih sangat mendalam kesannya dalam kehidupan bermasyarakat,
dimana mereka mengutamakan kepentingan dirinya dan untuk orang lain jika hanya
ada kelebihan. Disamping itu, jika memikirkan kepentingan orang lain, pastilah
disana ada kepentingan dirinya.
4. Rasionalis
Bangsa
Eropa dikenal sebagai bangsa yang Rasionalis (berpedoman pada akal). Segala
sesuatunya harus dapat diterima oleh akal. Akal sebagai penentu suatu masalah,
adapun agama bersifat dogmatis (kepercayaan yang statis), yang dianggap tidak
dapat menggerakan semangat dalam kehidupan mereka.
Empat unsur inilah yang menjiwai dalam teori pendidikan Eropa, yang kesannya tidak hilang hingga abad kini. Demikianlah secara garis besar pengaruh dan perkembangan pendidikan bangsa Eropa yang sangat dipengaruhi oleh bangsa Eropa yang sangat dipengaruhi bangsa Yunani yang dikenal sebagai falsafah (alam pemikiran) dalam kehidupan.
Pola di
Asia
Perkembangan
pendidikan di Asia memiliki corak yang sangat berbeda. Hal ini juga masih
sangat dirasa hingga abad ini oleh bangsa-bangsa di dunia. Pendidikan yang
sangat besar pengaruhnya adalah India dan Cina, yang termasuk lebih awal
menciptakan corak pendidikan. Dalam hal ini ada perbedaan dengan bangsa Eropa
yang berkiblat pada falsafah Yunani.
Secara garis besar ada beberapa unsur yang menjadi dasarnya,
yaitu:
- Moralitas (mental – kerohanian)
- Nasionalisme (kebangsaan)
- Sosial
- Kebaranian
1. Moralitas (mental – kerohanian)
Bangsa
Asia termasuk kelompok yang sangat mementingkan kehidupan rasional (mental) dan
rohani. Inilah yang menjadi daya penggerak dala menunaikan tugas hidupnya.
Dalam hal ini, agama sebagai panduan atau pedoman untuk menentukan arah hidup
dan tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Nasionalisme (kebangsaan)
Disamping
itu, nilai-nilai kebangsaan sangat kuat dan menjiwai kehidupan masyarakat dan
negaranya, sehingga walau dimana dan bagaimanapun faham kebangsaan itu tidak
dapat dihilangkan. Ia menjadi kebanggaan dan kebesaran bangsa Asia pada umumnya
dan sebagai warisan yang patut dimuliakan.
3. Sosial
Sifat
sosial dan toleransi dari jalinan sifat berperikemanusiaan adalah salah satu
kelebihan dan sangat dijunjung tinggi oleh bangsa Asia, disamping dikenal
sebagai bangsa yang lemah lembut dan setia. Sifat inilah yang bertentangan
dengan sifat individualistis yang diamalkan bangsa Eropa.
4. Keberanian
Keberanian
adalah sifat yng dimiliki oleh bangsa Asia. Walau kadang-kadang lambat
datangnya, tetapi jika telah dating, maka pantang surut, bahkan telah menjadi
naluri yang diwarisi oleh nenek moyang.
Demikian arah dan pola pendidikan di Asia pada umumnya, yang walau bagaimanapun terjadi perubahan dan perkembangan, namun keempat unsur tersebut tidak dapat dihilangkan.
*Disarikan
dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar