Jumat, 27 Desember 2013

Pola Pendidikan Timur dan Barat

Pendidikan dan pengajaran adalah suatu ilmu sosial yang sangat erat hubungannya dengan perkembangan masyarakat di masa kini dan di masa akan datang. Bahkan pendidikan dan pengajaran adalah pembentuk karakter atau watak masyarakat sebuah bangsa, sehingga corak hidup masyarakat, sebagian besar dipengaruhi oleh sistem pendidikan dan pengajaran yang telah ditentukan polanya.

Analisa ini tidak berlebihan jika kita mau melihat dan memperhatikan suasana hidup masyarakat, dimana pengaruh pendidikan dan pengajarannya sangat nyata.

Berbicara tentang pendidikan dan pengajaran, terlintas di hati kita, seakan akan ini adalah suatu beban dan tanggung jawab para guru. Sepintas hal ini dapat dibenarkan, tetapi tepat, karena pendidikan dan pengajaran di sekolah pada hakikatnya adalah sebagai dasar dalam mengantarkan pengetahuan kepada anak-anak secara teratur dan tertib mengikuti perkembangan masyarakat yang terus maju dan berkembang mengikuti perkembangan zaman.

Dalam ajaran Islam, pendidikan merupakan amanat dan tanggungjawab yang dibebankan kepada kedua orangtua. Adapun sekolah yang dilengkapi dengan alat-alat yang diperlukan dan guru sebagai pelaku utama adalah satu realita atau perwujudan yang sangat penting sesuai kemajuan dan perkembangan zaman.

Demikian pengantar tulisan ini sebagai dasar pengertian hakikat yang sebenarnya tentang pendidikan dan pengajaran yang merupakan tanggung jawab bersama dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.


Sejarah Pendidikan

Kita mulai pembahasan dengan berbicara tentang lingkungan khusus tentang pendidikan dan pengajaran dalam pelaksanaannya meliputi beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan lain. Pendidikan dan pengajaran termasuk dalam ilmu social, bukan ilmu pasti (eksak) sehingga dalam pemebahasannya bersifat relatif. Artinya bukan merupakan suatu hukum yang pasti, tetapi sebagai dasar dalam pelaksanaan, karena pendidikan dan pengajaran itu sendiri akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam hal ini, kita kenal istilah “Sejarah Pendidikan”, dimana kita dapat mengetahui perubahan sistem pendidikan dan pengajaran di setiap negara dan zaman. Tidak sama bentuk dan system yang dilakukan pada zaman colonial (penjajahan) dengan zaman merdeka. Oleh karena itu, kita dapat berfikir dan memikirkan perlunya perubahan yang dirasa tidak tepat jika dilaksanakan pada zaman sekarang.


Blok Eropa dan Asia (Barat dan Timur)

Menyentuh tentang sejarah pendidikan, pada hakikatnya terdapat dua corak pendidikan yang sangat besar pengaruhnya dalam dunia pendidikan, yaitu Eropa dan Asia, disamping blok Afrika yang memiliki corak tersendiri. Demikian secara garis besar tentang sejarah pendidikan yang sedikit banyak perlu diketahui sebagai pengetahuan umum di bidang pendidikan. Walaupun dalam prakteknya tidak sejauh itu, namun tidak ada salahnya untuk diketahui sebagai renungan dan kajian.

Pola di Eropa

Tentang Eropa, maka kita kenal bahwa Yunani (Greek) dan Romawi (Rome) adalah pemberi pengaruh terbesar dalam pendidikan di benua Eropa. Empat unsur penting yang mempengaruhi perkembangan pendidikan di Eropa telah tertanam sejak awal manusia mengenal pendidikan yang dimulai oleh bangsa Yunani, yaitu:

  •      Kebebasan
  •      Individualis
  •      Keberanian
  •      Rasionalis
Keempat unsur ini yang membawa bangsa Eropa mencapai kejayaan dalam kehidupan sosial.
1.    Kebebasan
Di Eropa, hingga di abad sekarang ini masih dapat dilihat kesan-kesan pendidikan zaman Romawi, yaitu kebebasan yang tidak mengenal batas sehingga mewujudkan suatu masyarakat Liberal, walaupun kebebasan (liberal) itu sering menimbulkan masalah yang tidak mudah diselesaikan.

2.    Individualis
Sifat keberanian ini yang mendorong bangsa Eropa mencapai kemajuan yang pesat dalam segala bidang kehidupan sosial termasuk penemuan ilmu pengetahuan dan medis, ekonomi dan sosial yang mengandung sifat kebebasan.

3.    Keberanian
Sifat individualis ini masih sangat mendalam kesannya dalam kehidupan bermasyarakat, dimana mereka mengutamakan kepentingan dirinya dan untuk orang lain jika hanya ada kelebihan. Disamping itu, jika memikirkan kepentingan orang lain, pastilah disana ada kepentingan dirinya.

4.    Rasionalis
Bangsa Eropa dikenal sebagai bangsa yang Rasionalis (berpedoman pada akal). Segala sesuatunya harus dapat diterima oleh akal. Akal sebagai penentu suatu masalah, adapun agama bersifat dogmatis (kepercayaan yang statis), yang dianggap tidak dapat menggerakan semangat dalam kehidupan mereka.
               
Empat unsur inilah yang menjiwai dalam teori pendidikan Eropa, yang kesannya tidak hilang hingga abad kini. Demikianlah secara garis besar pengaruh dan perkembangan pendidikan bangsa Eropa yang sangat dipengaruhi oleh bangsa Eropa yang sangat dipengaruhi bangsa Yunani yang dikenal sebagai falsafah (alam pemikiran) dalam kehidupan.

Pola di Asia

Perkembangan pendidikan di Asia memiliki corak yang sangat berbeda. Hal ini juga masih sangat dirasa hingga abad ini oleh bangsa-bangsa di dunia. Pendidikan yang sangat besar pengaruhnya adalah India dan Cina, yang termasuk lebih awal menciptakan corak pendidikan. Dalam hal ini ada perbedaan dengan bangsa Eropa yang berkiblat pada falsafah Yunani.
Secara garis besar ada beberapa unsur yang menjadi dasarnya, yaitu:

  • Moralitas (mental – kerohanian)
  • Nasionalisme (kebangsaan)
  • Sosial
  • Kebaranian
Empat unsur inilah dasar pendidikan di benua Asia yang pada umumnya telah menjiwai system pendidikan secara garis besar. Namun perlu diketahui, bukan berarti bangsa Asia tidak mengenal dengan baik bahwa akal adalah tempat penuangan ilmu, dalam hal ini, bangsa Asia dikenal sebagai bangsa yang banyak menggunakan pertimbangan antara akal dan perasaan.

1.    Moralitas (mental – kerohanian)
Bangsa Asia termasuk kelompok yang sangat mementingkan kehidupan rasional (mental) dan rohani. Inilah yang menjadi daya penggerak dala menunaikan tugas hidupnya. Dalam hal ini, agama sebagai panduan atau pedoman untuk menentukan arah hidup dan tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan bermasyarakat.

2.    Nasionalisme (kebangsaan)
Disamping itu, nilai-nilai kebangsaan sangat kuat dan menjiwai kehidupan masyarakat dan negaranya, sehingga walau dimana dan bagaimanapun faham kebangsaan itu tidak dapat dihilangkan. Ia menjadi kebanggaan dan kebesaran bangsa Asia pada umumnya dan sebagai warisan yang patut dimuliakan.

3.    Sosial
Sifat sosial dan toleransi dari jalinan sifat berperikemanusiaan adalah salah satu kelebihan dan sangat dijunjung tinggi oleh bangsa Asia, disamping dikenal sebagai bangsa yang lemah lembut dan setia. Sifat inilah yang bertentangan dengan sifat individualistis yang diamalkan bangsa Eropa.

4.    Keberanian
Keberanian adalah sifat yng dimiliki oleh bangsa Asia. Walau kadang-kadang lambat datangnya, tetapi jika telah dating, maka pantang surut, bahkan telah menjadi naluri yang diwarisi oleh nenek moyang.
               
Demikian arah dan pola pendidikan di Asia pada umumnya, yang walau bagaimanapun terjadi perubahan dan perkembangan, namun keempat unsur tersebut tidak dapat dihilangkan.


*Disarikan dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Gantari: Pusat Unggulan Naskah Kuno di Perpustakaan Kota Yogyakarta

Selayang Pandang Pusat Unggulan Naskah Kuno Gantari , yang bernaung di bawah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, merupakan ini...