Rabu, 16 Juli 2014

Peran Science Center dalam Pengembangan Literasi Sains Masyarakat

Menanamkan cinta sains sejak dini dengan
cara yang menyenangkan.
Secara sederhana, Science Center dapat diartikan sebagai sebuah "museum" yang memajang berbagai hal yang terkait ilmu pengetahuan, dimana menekankan pada pendekatan hands-on, menampilkan pameran interaktif yang mendorong pengunjung untuk bereksperimen dan mengeksplorasi. Setidaknya terdapat 4 fungsi dan peran sebuah science center dalam pengembangan literasi sains masyarakat, yaitu: 1) science center menghubungkan ilmu pengetahuan dengan masyarakat dari segala usia; 2) science center dapat memberikan pengalaman secara langsung bagi masyarakat untuk mengembangkan intuisi pada ilmu pengetahuan alam; dan 3) science center mengembangkan rasa ingin tahu masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, 4) menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap ilmu pengetahuan secara porposional.

Untuk mengembangkan literasi sains masyarakat, keempat peran dan fungsi tersebut tentunya harus didukung pula dengan pola pengembangan science center sendiri. Ada 3 aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan science center, yaitu: 1) kesan; 2) aksesbilitas dan 3) promosi.
Image atau kesan yang menarik bagi sebuah science center perlu diperhatikan, hal ini dimaksudkan agar kesan masyarakat terhadap sains tidaklah formal, kaku dan “serumit pelajaran di sekolah”.  Pemilihan nama science center yang terlampau "hightech" terkadang dapat menjadikan kesan bahwa muatan yang ada didalam sebuah science center itu rumit dan membosankan, hal ini menyebabkan masyarakat sudah “takut” sebelum mengunjungi tempat tersebut. Disamping nama, muatan yang ada dalam science center juga hal penting yang harus diperhatikan.
Aksesbilitas merupakan hal kedua yang perlu diperhatikan dalam pengembangan science center. Aksesbilitas disini dapat diartikan kemudahan masyarakat untuk mengakses science center tersebut, hal ini dapat diartikan sebagai lokasi maupun biaya yang harus dikeluarkan untuk mengunjungi science center (harga tiket).

Hal ketiga dalam pengembangan literasi sains masyarakat bagi pola pengembangan science center adalah promosi. Ada ungkapan melayu,“tak kenal maka tak sayang”. Pengenalan baik tentang ilmu pengetahuan maupun keberadaan science center itu sendiri harus dilakukan dengan promosi. Banyak hal yang dapat dilakukan, baik promosi secara langsung melalui kegiatan out-reach; demo science maupun lewat media massa yang dikenal masyarakat (surat kabar, tv, radio, internet). Muatan promosi tentunya tidak hanya mengenalkan keberadaan science center tersebut, tapi yang lebih penting adalah mengenalkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat dengan cara yang sederhana dan menimbulkan rasa keingintahuan.
Dengan 3 aspek yang disebutkan diatas, peran dan fungsi science center untuk mengembangan literasi sains masyarakat diharapkan akan lebih mengena.

Tidak ada komentar:

Gantari: Pusat Unggulan Naskah Kuno di Perpustakaan Kota Yogyakarta

Selayang Pandang Pusat Unggulan Naskah Kuno Gantari , yang bernaung di bawah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, merupakan ini...